Hari yang Kuingat Lagi Saat Membaca Tulisan Ini…


Padang, 17 Mei 2011

Saya keluar rumah sekitar pukul satu, ketika matahari tegak lurus dengan bumi. Saya menuju kantor yang terletak di Jalan Gajah Mada, mesti turun dari angkutan kota warna putih menuju Pasar Raya. Lalu saya menyambung angkot jurusan Jati.

Saya bermaksud akan menginap di kantor. Di kantor, saya bisa mengakses internet dengan mudah. Tanpa perlu menunggu loading lama bilamana saya akses di rumah dengan modem tipe ZTE dengan provider Flexi. Bila malam, sinyalnya lumayan baik. Tapi, bila saya siang, habis hari saya olehnya, menunggu loading yang memakan waktu.

Tapi, jauh lebih dari itu, ada yang lebih istimewa. Tepat nanti malam, pukul 00.00 hasil SNMPTN Undangan akan diumumkan. Betapa tidak penasaran hati saya menunggu hasilnya. Terlebih, setelah berbulan-bulan terkatung-katung menunggu hasil PPKB Universitas Indonesia, yang tiba-tiba membawa angina kecewa setelah dinyatakan dibatalkan dengan dalih perubahan mekanisme perekrutan mahasiswa di tanah air. Dalih tidak boleh merekrut mahasiswa sebelum Ujian Nasional rampung menjadi alasan kuat Kementerian Pendidikan yang dipayungi Muhammad Nuh menyampaikan berita itu secara luas. Sehingga saya, pun teman-teman yang mengikuti seleksi PPKB Universitas Indonesia mesti bersabar, menunggu seleksi yang menjadi lebih panjang lagi. Seleksi itu bernama SNMPTN Undangan.

Baru saya ketahui kemudian, SNMPTN Undangan itu salah satunya juga diprakarsai gagasan oleh rektor Universitas Andalas, Bapak Musliar Kasim. Baru tahu saya, ternyata beliau merupakan Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Se Indonesia. Sehingga ditangan dia, juga bersama rekan-rekan Rektor lain, seperti Bapak Herry, Rektor Institut Pertanian Bogor mengagas konsep SNMPTN Undangan dengan tujuan meminamalisir praktik eksploitasi uang mahasiswa oleh rumah tangga PTN dan melakukan ekspansi terhadap kesempatan para mahasiswa untuk berkuliah.

Tentu tidak saya saja yang harap-harap cemas menanti hasilnya. Ribuan siswa di Indonesia, pada hari yang sama juga menantikan keputusan dewan seleksi SNMPTN Pusat yang diketui oleh Bapak Herry, Rektor IPB. Saya sangat cemas hari ini, terlebih bila waktu terus berputar. Menjelang sampai di kantor, itu saja terpikir oleh saya. Pesan di layar ponsel saya berkali-kali masuk. Masih seputar ekspresi kecemasan teman-teman saya di pulau-pulau lain. Marchel, teman saya yang tinggal  di Biak, Irian Jaya justru lebih up to date. Melalui layanan short message service dikabarinya saya bahwa hasil SNMPTN Undangan yang seyogyanya diumumkan Rabu (18/5) dinihari dipercepat menjadi pukul 19.00 WIB.

Kabar dari Marchel ini terang membuat saya semakin cemas. Saya lihat waktu melalui layar ponsel. Di ponsel saya, waktu saat ini adalah pukul 14.00 lewat beberapa menit. Saat inipula, kantor terasa dekat. Saya turun dengan perasaan amat cemas. Hari ini, akan menjadi hari yang sangat menentukan. Menentukan bagaimana nasib dan kelanjutan pendidikan saya ke depan. Terbayang oleh saya wajah ayah, yang pasti akan kecewa bila saya dinyatakan tidak lulus di Universitas yang saya pilih pada jalur Undangan.

Sampai di kantor, saya temukan kantor dalam keadaan terkunci. Rekan saya yang lain, mungkin masih di lapangan. Tengah melakukan tugas meliput atau tugas lainnya. Rekan yang masih sekolah, tentu masih di sekolah mereka masing-masing, tengah menyantap pelajaran siang.

Saya masukan anak kunci ke lubang pintu, lalu membuka pintu dengan tergesa. Mesin pendingin ruangan saya nyalakan dengan suhu 16 derajat celcius. Laptop Pico Axioo saya keluarkan dari laptop case dan meletakkan di atas meja kerja. Saya raih kabel lokal area network lalu mencucukannya di bagian belakang laptop saya. Saya terhubung dengan internet. Lalu mengklik salah satu search engine di laptop saya, menekan www.inioke.com sekadar mengcek berita paling akhir di update, dengan maksud setelah itu akan mengupdate. Pada tab di sebelahnya, jejaring sosial facebook saya aktifkan. Sengaja. Bilamana nanti ada kabar terbaru dan informasi paling mutakhir soal SNMPTN Undangan.

Ternyata dugaan saya soal informasi itu benar. Baru saja saya masuk ke alam facebook, Roby Suheri, rekan saya dulu sewaktu ia masih berstatus pelajar di SMA 1 Padang dan kini tercatat sebagai mahasiswa Universitas Indonesia, mengabari saya tentang suatu hal. Di jendela obrolan, ia mengirimi saya sebuah link. Bertanya saya pada dia. Belum sempat saya merampungkan pertanyaan saya, ia justru lebih dulu mengetik dengan ligat. “Dod, hasil SNMPTN Undangan sudah keluar. Silahkan cek, nanti kabari Roby ya,” kata dia. Dulu, Roby adalah siswa di kelas Akselerasi. Sehingga ia bisa menamatkan pendidikan SMA dalam jangka waktu dua tahun. Kaget saya. “Lho, bukanya pukul 19.00 nanti. Kenapa Roby bisa tahu hasilnya telah bisa diakses?” bertanya-tanya saya dalam hati.

Makin penasaran saya dibuatnya. Awalnya, saya hanya berniat baru akan membuka bila website resmi SNMPTN Undangan yaitu undangan.ac.id telah membuka kesempatan untuk mengetahui hasil kelulusan Undangan pada pukul 19.00 nanti. Tapi, karena link yang dikirimkan Roby pada saya, bagai telah memancing rasa penasaran saya jauh lebih dalam. Saya klik link itu. Hingga saya sampai pada sebuah laman. Ada tulisan besar di atasnya. Tulisan itu bertuliskan HASIL SNMPTN Undangan 2011. Huruf-hurufnya besar-besar, dicetak tebal pula. Dibawahnya, ada slop berisi dua bagian. Pertama, slop untuk mengisi nomor pendaftaran, kemudian slop kedua dengan tiga sub slop tempat mengisi tanggal, bulan, tahun lahir. Benarkah laman ini bisa menjawab rasa penasaran saya?

Saya jadi ingat obrolan saya dengan Welan Mauli Angguna, teman saya di kelas XII IPS, yang baru saja bertemu dengan saya sekitar pukul 13.00 di Gramedia. Lalu kami mengobrol soal hasil SNMPTN Undangan yang hasilnya akan diumumkan nanti dinihari. Tapi, sebelumnya, ada saya dengar kabar burung kalau hasilnya akan dipercepat. Tapi, saya tidak ambil peduli, karena telah terkurung rasa cemas. Terlebih bila mendengar jawaban Welan, kalau ditanya perasaan dia menunggu hasil Undangan. Di kafe Damar Shaker, kami saling bertukar kecemasan. “Pokoknya nanti pas lihat hasil, tutup mata aja, “ kata dia kepada saya sambil tertawa. Saya ikut tertawa olehnya.

Dan kini, perasaan sebagaimana yang dikatakan Welan, telah ada di hadapan saya. Padahal kami, berjanji akan saling bersapaan di dunia maya nanti sekitar pukul 19.00, sebab Welan menikmati jalan-jalan bareng keluarga ke Basko Grand Mall. Baru pukul 19.00 dia duduk manis di depan komputer. Tapi, kini saya telah di depan laptop. Di depan monitor tepatnya, dimana tertera disana pintu yang akan mengabari hasil atas penantian saya. Agak cemas, saya raih ponsel. Mencari menu pesan, menu SMS, lalu menu konsep. Di sana, saya menyimpan nomor pendaftaran SNMPTN Undangan saya. Lalu dengan sangat teliti mengetik nomor pendaftaran itu ke dalam slop yang sudah tersedia. Sekarang saya tinggal memasukkan keterangan lahir saya. Tapi, saya justru lebih tergelitik dengan pesan baru yang masuk di jendela obrolan saya dengan Roby. Bunyi khas penanda pesan baru masuk di jendela obrolan facebook membangunkan saya dari kecemasan yang membukit.

Dari sana Roby berpesan “Dod, kabari nanti ya hasilnya gimana,” kata dia lagi. Semakin dipermainkan rasa penasaran, saya isikan slop itu. Data lahir saya masukan dengan cepat. 16 Oktober 1993, itulah tanggal, bulan dan tahun lahir saya. Lalu saya tekan option lihat hasil. Inilah saat-saat paling menegangkan dalam hidup saya, melihat hasil keputusan tentang dimanakah saya akan melanjutkan pendidikan saya. Tak alang kepalang rasa bahagia saya ketika saya menemukan jawaban atas rasa penasaran saya: Selamat, Anda lulus SNMPNTN Undangan 2011. Diterima di Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia. Allahu Akbar, cepat saya bersujud syukur kea rah kiblat. “Maha Besar Nikmatmu Ya Allah…” Tak henti-henti saya bersyukur.

*Catatan ini ditulis pasca diumumkannya hasil SNMPTN Undangan

 

 

 

 

 


2 tanggapan untuk “Hari yang Kuingat Lagi Saat Membaca Tulisan Ini…”

Tinggalkan komentar